#Tantangan 10 Hari Menulis Bersama Kampus Fiksi
Berbicara tentang film, sebenarnya aku bukan gadis yang suka nonton. Aku meluangkan waktu untuk nonton hanya ketika libur panjang pulang kampung dengan bekal film yang cukup banyak hasil copyan dari teman. Nonton di bioskop pun tidak sering, cuma sesekali saja, kalau ada duit berlebih. hahahha. Tapi meskipun jarang nonton, aku ini suka sekali dengan film-film Bollywood bahkan sejak aku masih berusia 7 tahunan. Namun bukan berarti aku tidak tertarik dengan film jenis lain semisal film Indonesia, Thailand, dan Hollywood. Banyak sekali film-film yang kusuka, dari berbagai genre mulai dari romance, action, dan yang lainnya. Tapi kali ini cukup beberapa judul film saja yang bakal kutulis di sini. Lain kali jika punya ide, aku akan menuliskannya di lain waktu untuk sekedar review film.
Tiga film apa yang paling berkesan?
Pertama, film "I'm not stupid" sebuah film Singapura yang rilis pada tahun 2006, yang disutradarai oleh Jack Neo. Film ini merupakan sebuah film satir tentang kehidupan 3 pemuda yang sama-sama memiliki hubungan buruk dengan keluarganya. Kenapa film ini termasuk dari kategori film yang mengesankan? karena akupun pernah mengalaminya. Sebagai seorang anak, aku belajar bagaimana seharusnya aku mengkomunikasikan sesuatu dengan orang tuaku sendiri, pun sebagai anak aku belajar untuk memahami segala sesuatu yang terkadang keinginan kita tidak sepaket dengan keinginan orang tua. Untuk orang tua, di sini digambarkan dengan sangat jelas bahwa mereka itu tidak seharusnya egois dengan kehendak mereka sendiri, sebagai orang tua seharusnya memahami talenta dan minat yang ada pada anaknya bukan hanya sekedar melulu menuntut untuk mengikuti kehendak mereka apalagi memaksakan sesuatu yang bukan passionnya. Bahkan, seharusnyalah orang tua itu mensupport anaknya sendiri untuk berkembang lebih baik sesuai dengan talenta yang ia miliki. Jadi, seseorang itu dikatakan pinter bukan hanya karena dia jago matematika, fisika, namun seorang blogger seperti Tom Yeo pun termasuk dari orang yang pinter. Film ini cukup menarik bagiku karena sang produser benar-benar menyajikan secara apik sehingga pesan yang ingin dia sampaikan pada penonton benar-benar mengena dan nyangkut dalam perasaan, filmnyapun tidak monoton karena ada beberapa adegan tertentu yang cukup kocak sebagai penyegarnya.
Kedua, film "Three Idiots" sebuah film bollywood yang disutradarai oleh Vidhu Vinod Chopra, yang mana jalan ceritanya ditulis oleh Rajkumar Hirani. Sebuah film yang ditulis sebagai sebuah kritik keras untuk dunia pendidikan. Film ini termasuk film yang cukup mengesankan karena terkesan pada karakter seorang tokoh utama bernama Ranchoddas yang begitu istimewa. Film yang mengisahkan tentang kehidupan dunia perkuliahan yang cukup mengasyikkan, jika kita mampu menikmatinya dan menjalaninya seperti seorang Ranchoddas yang luar biasa cerdas dan mengagumkan. Akupun pernah membayangkan kehidupan nyata untuk berperan sebagai Rancho, seorang mahasiswa yang berotak cerdas, kritis terhadap beberapa kebijakan yang ditetapkan di kampusnya. Tidak hanya itu saja, seorang Rancho menyadarkan kita bahwa sebuah institusi pendidikan semacam universitas bukanlah tempat untuk mendapatkan nilai ipk yang bagus, lulus dengan nilai sempurna, namun lebih dari itu semua. Universitas tempat mahasiswa untuk belajar secara serius, menggali sebanyak-banyaknya ilmu untuk kemudian dipraktekkan dan dimanfaatkan suatu hari nanti saat mereka kembali ke kampung halamannya masing-masing. Kita bisa sukses jika kita benar-benar serius mendalami bidang yang kita minati, bukan hanya sekedar sukses yang berupa angka dalam ijazah dan kekayaan harta yang bisa kita kumpulkan sebanyak-banyaknya, Namun sukses lebih dari sekedar itu semua. Pesan yang dapat kita ambil dari film ini, yaitu kesuksesan seseorang tidak bisa diukur hanya tentang angka dan materi.
Ketiga, film "Tenggelamnya Kapal Van Der Wick" yang ditulis oleh Hamka. Film ini cukup apik dan recommended sekali untuk ditonton. Film ini termasuk dari sebagian film yang mengesankan karena aku begitu tertarik dengan seorang Zainuddin. Selain karena memang terpikat dengan jalan kehidupan Zainuddin, akupun juga suka dengan Herjunot Ali. hahahhaa. Film yang recommended sekali untuk ditonton para remaja yang sedang mabuk asmara. Cinta bisa mengubah segalanya, membuat seseorang menjadi gila, bahkan cinta pun bisa mengubah seseorang menjadi raja. Perjalanan cinta Zainuddin begitu berat dan terjal, namun ia sukses mengubah luka dalam hatinya menjadi bara semangat yang luar biasa untuk mengubahnya menjadi seseorang yang sukses karena cinta. Yah, pesan moral semacam ini yang begitu kuat menancap dalam pikiran untuk kita terapkan dalam hidup kita. Ketika kita mengalami kegagalan, tidak hanya tentang kegagalan soal cinta, namun tentang kegagalan banyak hal, kita tidak boleh terbawa arus kegalauan, menyerah dalam keterpurukan, namun kita seharusnya memutar balik arah jalan hidup kita menjadi lebih baik untuk di kemudian hari kita meraih kesuksesan dan tidak pernah menyesal pernah mengalami kegagalan.
Banyak film yang kusuka, namun sekali lagi aku katakan aku ini bukan penikmat film cuma sesekali saja nontonnya. Jadi jangan kaget dengan judul-judul film jadul yang kusebutin tadi. Pokoknya mah kalau masalah film, bolehlah kau bilang aku ini katrok, gak up date dengan film-film baru, tak masalah kok. Toh kalaupun aku up date dengan film-film baru, tidak lantas membuatku semakin cerdas dan cantik. hahahha.
Eva Edelweis, Yogyakarta 22 Januari 2017
0 komentar:
Posting Komentar