Sahabatku Pulang Kampung

      Ku panggil dia Nana. Sahabat terbaik yang pernah kumiliki sejak merantau di kota Gudeg. Gadis bermata sayu kelahiran 1991 ini berasal dari Cirebon Jawa Barat. Gadis yang mempesona. Pesonanya bukan karena dia cantik, tapi dia yang cukup dan sangat baik pada semua orang. Senyum tulusnya, anggun prilakunya, dan perangainya yang ramah membuat setiap orang selalu jatuh hati padanya termasuk aku...
Aku mengenalnya saat acara pesantrenisasi, sebuah kegiatan akademik yang dikhususkan untuk mahasiswa baru sekitar tahun 2012. Dia si pemilik absen terakhir mahasiswa Kimia angkatan 2012, dan nomor induk (NIM)ku persis bertengger sebelum NIMnya. Maka jangan heran jika sejak semester pertama sampai akhir, bangku duduk pas ujian mesti berdekatan denganku (katanya sih, posisi duduk kita pas ujian menentukan sukses nggaknya pas ujian loh, tapi kami belum pernah bersekutu kalau ujian kok.. hahahha). Pas pesantrenisasi, ONDI, dan berbagai kegiatan lain yang mesti melibatkan suatu halaqah maka dia pasti sehalaqah denganku dan sekamar tentunya (untungnya ga pernah bosen... ).
      Perihal prilakunya yang anggun, kalem, sabar, memikat hati siapapun yang mengenalnya termasuk aku. Sedangkan aku, adalah sahabatnya yang paling menyebalkan. Seringkali aku bersikap manja, kekanakan di depannya. Tak jarang pula kadang aku menumpahkan kekesalanku pada orang lain ke dia. Jahat sekali kan aku... :'( Dia orang yang paling paham tentang segala gerak-gerikku bahkan ketika semua orang hanya melihat senyumku yang termanispun, dia yang selalu mampu menerawang suasana hatiku yang sebenarnya. Aku terkadang tak tahu diri menyita waktunya yang super sibuk (maklum, karena dia seorang abdi ndalem di pesantrennya) hanya untuk mengoceh malam-malam, bercerita apapunpadanya tanpa rasa malu, dan memang dia yang sellau menjadi tempatku mengadu selain pada Tuhan. Hilang rasa maluku bersamanya, yah kalau kau ingin tahu bagaimana aku yang sesungguhnya, mungkin dia orang yang paling tahu aku mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki, bahkan aib yang mungkin saja orang lain tidak pernah tahu, dia mesti tahu. Namun, itulah dia seorang teman sejati yang tidak akan pernah menjatuhkanmu apalagi membuka aibmu di belakang. Bagaimana mungkin dia akan sempat mengghibahi orang, jika yang kulihat di setiap waktu luangnya ia gunakan untuk mentakrir al-qurannya.Banyak sekali teman lelaki yang menyukainya, aku tahu itu. Tapi aku tak pernah rela dia terpikat oleh cowok-cowok yang kurasa dia dia kurang baik untuk baiknya. Maka aku tak segan-segan mengatakan ketidak setujuanku dengannya. Bukan karena iri, tapi aku tidak rela jika suatu saat dia akan dikhianati. disakiti hatinya oleh lelaki. Aku memang teman yang begitu menyebalkan, tapi percayalah jangan sampai lelaki play boy berani merayunya. Meskipun dia berstatus seorang ustadz misalnya (aku terlalu protektif yakk sama temanku sendiri...). 
      Dia seseorang yang tak pernah membuatku sakit hati, begitu baik seperti peri (alay... hahahaha). Aku bahkan pernah bilang padanya seandainya aku ini lelaki, maka akan kulamar dia sebagai istriku. Sayangnya aku dan dia sama-sama perempuan, yang cantik tentunya hahahhahaha. Bersamanya membuatku tenang dan nyaman. Rasa bahagia meletup-letup tatkala bertemu, yah meskipun kami satu kampus, satu jurusan tapi di luar kuliah sangat sedikit waktunya untuk disempatkan sekedar ngopi bareng... karena dia seorang abdi ndalem di pesantrennya. Kami sama-sama di pesantren, sama-sama sulit menemukan waktu yang pas untuk sering-sering duduk bersama seperti teman yang lain. Quality time kami benar-benar terbatas, sekalinya ketemu maka hal sekecil apapun menjadi begitu penting untuk dibicarakan. 
      Satu hal penting yang ingin kushare dan kukenang di sini, dari sekian banyak teman yang kumiliki mungkin hanya seorang Nana satu-satunya yang paling dipercaya ummi. Bahkan kalau tidak salah, beberapa kali ummi menghubunginya via telpon. Belum pernah ummi bersikap seperti ini pada temanku yang lain, mungkin dia memang benar-benar pantas untuk menjadi teman dekatku, sahabat karibku. Bodyguardku... Hahahaha.. karena kata dia, ummi pernah memintanya untuk mengawasiku, menjagaku... kan dia udah kayak bodyguardku dong.. Hahaha.. Terlepas dari itu, dia memamng memiliki hati yang cantik. Mampu memikat siapapun dengan perangainya... kelihatannya saja dia gadis yang sangat biasa, tapi begitu kau mengenalnya kau akan paham kenapa aku terlalu berlebihan menuliskan banyak hal tentang dia di sini. Dia juga seorang hafidzah... Maka siapapun yang mendapatkannya, maka dia lelaki yang beruntung. Tidak hanya mendapatkan seseorang yang cantik tapi juga shalihah dan hafidzah... dan terkadang aku iri dengan dia. Iri sekali, kenapa dia begitu nyaris sempurna di mataku. 
      Doaku dan doanya dikabulkan oleh Tuhan, kami bisa wisuda bareng tahun ini di periode yang sama. Alhamdulillah, usahamu tak sia-sia Na, kamu berhasil melewati masa-masa tersulitmu yang cukup panjang dengan hasil akhir yang mengagumkan. Aku percaya sejak dulu, bahwa kamu itu memang anak yang rajin super rajin dibandingkan denganku yang sering malas-malasan. Katamu, usaha dan kemampuan itu harus diseimbangkan. Jika dirasa kurang mampu, maka ikhtiar kita harus lebih keras lagi. 13 November yang lalu, kamu boyongan dari pesantren, jangan pernah lupakan eva yang bawel Na, jangan pernah putus ikatan tali ukhuwah yang kita bangun sejak 4 tahun yang lalu. Semoga urusanmu dilancarkan, dikabulakn segala mimpimu, dan memperoleh jodoh yang shalih Na, yang mencintaimu hingga akhirat nanti, bukan dia yang hanya sering mengobral janji apalagi merayumu dengan puisi. Do'a kita saling bertaut padaNya... karena sebuah persahabatan tak kan pernah terputus oleh waktu dan jarak yang memisahkan kita, tersebab ada do'a yang terus menerus kita rapalkan, kita sambung setiap waktu. Dialah yang akan tetap menautkan hati kita, tak peduli rentang waktu dan jarak yang begitu jauh memisahkan, tetaplah jadi sahabat terbaik yang pernah kumiliki. Tetaplah jadi Nana yang cantik hatinya. Sampai jumpa di lain waktu sayang, semoga Tuhan berkenan mempertemukan kita kembali.. Aku akan selalu merindukanmu. 

Edelweis, Yogyakarta, 08 Desember 2016.
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar