Surat ini kutulis untuk diriku di masa depan.
Va, esok ketika tiada seseorang lagi yang mendengar suaramu, peduli denganmu maka ingatlah bahwa di masa-masa mudamu suaramu lebih banyak bungkam oleh keadaan. Suaramu lebih terdengar semacam jeritan-jeritan kecil yang selalu kau perdengarkan di depan TuhanMu. Yah, ingatlah bahwa kau masih memiliki Tuhan yang selalu mendengar suara-suara hati yang tidak kau ucapkan pada yang lain
Va, kamu tak perlu menangis lagi di pojokan kamar saat pikiranmu bejibun penuh dengan beban dan masalah. Bukankah kau telah akrab dengan itu semua? Bukankah kau selalu berbisik pada dirimu sendiri untuk tidak menjadi seseorang berjiwa lemah, bermental lemah... Kamu selalu cerewet bicara dengan dirimu sendiri bahwa kau sejenis gadis yang sangat kuat, yang selalu bilang "aku baik-baik saja Tuhan" bukankah begitu Va? maka tolong bacalah surat ini kembali jika 10 tahun- 30 tahun yang akan datang ada banyak terpaan masalah mengganggu urat nadimu, menahan helaan napasmu, ingatlah bahwa kau telah lebih dulu terlatih menghadapi semuanya sendiri.
Va, ketika orang-orang terdekatmu meninggalkanmu janganlah kau patah hati terlalu dalam apalagi sampai berniat bunuh diri. Ingat kembali Va, di usiamu saat ini, saat kau menuliskan tulisan ini kau telah mengalami banyak kehilangan yang lebih parah dari hanya kehilangan kekasih hati. Kau telah sering mengalami patah hati kesekian kalinya, maka tetaplah berdiri tegak menatap kedepan, bahwa orang-orang yang menyayangimu dengan tulus akan punya seribu alasan untuk tetap tinggal di sisimu meski ada satu alasan kuat untuk pergi meninggalkanmu.
Va, kau percaya kan Tuhan itu tak pernah dzalim dengan hambanya ? Yah, percayalah selama kau berjalan di jalanNya, di jalan yang diridlaiNya, tak perlu resah dengan orang lain yang mungkin telah lama memendam rasa benci terlalu dalam melihatmu bahagia. segalanya akan terjadi secara bergantian, dan tetaplah memiliki hati yang anggun yang tidak mudah mendendam pada siapa pun.
Surat ini hanya sekadar surat untuk diri sendiri di masa 10-30 tahun yang akan datang. Ketika kau mengalami masa-masa paling sulit yang kesekian kalinya, bacalah kembali tulisan-tulisan ini hingga tuntas.
Eva Edelweis, Yogyakarta 22 Ramadhan 1438 H
0 komentar:
Posting Komentar