Syemangat malam para teman-teman sekalian.... Heiii sebelum aku menulis di sini, ada kabar gembira yang ingin kubagi. Apaan? liburan. Yah, liburan telah tiba dan selalu kutunggu-tunggu sambil lalu melototin kalender tiap hari mencari tanggal-tanggal merah atau menghitung berapa lama lagi libur panjang akan datang... Hehehee penting? iyalah penting banget buat aku, tapi nggak penting buat kamu :P Tidak terasa yah, tantangan menulis bersama kampus fiksi sudah memasuki hari keenam. Woaaaaa, blogger macam aku yang suka ngediary di sini mendadak jadi sangat produktif karena dideadline. Yuuk ah, lanjut....
Alasan apa yang membuatmu pantas memiliki pasangan hidup yang baik? Tentu saja semua orang menginginkan pasangan yang baik. Sebejat-bejatnya seseorang aku yakin mereka pasti akan selektif dalam memilih pasangan hidup. Namun, sebelum kita memimpikan banyak hal dari calon pasangan kita, mari sedikit telisik lebih dalam diri kita yang sebenarnya, kenali diri kita yang sesungguhnya, bercerminlah dan jujurlah pada diri sendiri, apakah kita pantas mendapatkan pasangan seperti yang kita inginkan?
Beberapa alasan kenapa aku pantas memiliki pasangan hidup yang lebih baik:
Pertama aku memang bukan wanita yang punya wawasan dan pengetahuan agama yang luas namun bukan berarti aku berhenti belajar untuk terus menerus mengubah diriku menjadi sosok muslimah yang lebih baik dari hari kemarin-kemarin. Nah, saat berikhtiar semacam itu, aku selalu berharap semoga pasanganku pun sedang menyibukkan waktunya untuk menjadi seseorang yang lebih baik, seseorang yang memantaskan dirinya sebagaimana aku memantaskan diriku untuk memiliki pasangan hidup sebagaimana impianku.
Kedua, orang bilang aku itu absurd. Yeah, aku bahkan tidak akan sakit hati dengan predikat absurd. Hal inilah yang membuatku yakin aku pantas memiliki pasangan hidup yang baik. Lah kok bisa? yah bisa dong, kan namanya pasangan, pasti berbeda. Semisal proton, muatan positif pasti berpasangan dengan elektron yang bermuatan negatif. Begitu pula dengan aku. hihihi... Meski absurd, aku yakin Tuhan tidak mendzalimiku dengan memberiku pasangan yang tidak lebih dari aku, tentu saja pasangan yang baik biar aku tidak selamanya absurd -_-
Ketiga, Aku ini sejenis tipe orang yang boleh dibilang "Mandiri" sejak usia dini. Apa yang kuinginkan selalu kuupayakan dengan tanganku sendiri semaksimal mungkin. Dimanja? dalam keluargaku tidak ada istilah dimanja, apalagi bergantung pada orang lain. Ketika menginginkan sesuatu, maka yang bertanggung jawab meraihnya adalah diriku sendiri dengan usahaku. Kalau gagal gimana ? Aku bersahabat dengan berbagai kondisi buruk dalam hidup. Keadaan semacam itu melatihku untuk survive dimana pun aku berada dan dalam keadaan apa pun. Hal ini pula yang membuatku yakin bahwa aku pantas memiliki pasangan hidup yang baik. Meskipun aku perempuan, jangan khawatir aku hanya akan membebani hidup sebagaimana perempuan yang suka ngemall misal, atau suka molas-moles muka pake modal nuntut pasangan harus ngasih ini itu, menggantungkan diri pada pasangan. Kamu (pasanganku) in sya allah bisa mengandalkanku untuk urusan semacam itu. Hahahha.
Eva Edelweis, Yogyakarta 21 Ramadhan 1438 H.
0 komentar:
Posting Komentar