Rindu itu nyanyian.

I'm a big big girl
in a big big world
it's not a big big thing  if you leave me
but i do do feel
that i do do will
 --------Miss You Much------
I can see the first leafs falling, it's all yellow and nice
it's so very cold outside
like the way i'm feeling inside......
outside it's no raining  and tears are falling from my eyes
why dit it have to happen?
why did it all have to end?


Rindu itu semacam nyanyian.........
 Nikmatilah!

Ketika perasaan rindu membuncah, terkadang seseorang berasa menjadi gila seketika, sebagaimana aku menyanyikan lirik-lirik di atas. Nyanyi sambil teriak-teriak dengan botol parfum yang biasa kujadikan mike biar suaraku nyaring, tak peduli orang-orang di kamar tetangga sebelah lagi pada tidur.  Bernyanyilah untuk mengekspresikan segala perasaanmu....  lalu menangis karena benar-benar rindu yang pada akhirnya terlelap dalam keadaan air mata masih mengalir dengan derasnya dari pelupuk mata yang entah berapa lama sudah terpejam......
Terkadang perasaan bahwa aku ini masih hidup sudah tak ada bedanya dengan kematianku. kenangan demi kenangan benar-benar menghantuiku.... dan rasanya kepala ini mau pecah ketika aku sudah tak bisa mengendalikan rasa sakit hati yang bercampur rindu tiba-tiba menyerangku. Sakit sekali, tapi aku bisa apa? menguraikan sedikit demi sedikit lewat tulisan macam ini cukup mengobati gejalanya bukan sakit yang sebenarnya.
Seringkali aku bertanya-tanya kenapa Tuhan pernah mempertemukan kita jika pada akhirnya tidak akan ada lagi sebuah pertemuan? Jika endingnya kita kembali menjadi aku dan kamu. Seringkali aku menemui Tuhan hanya untuk mempertanyakan hal-hal tak penting semacam itu....
Aku sukses bertahan hidup diantara kenangan, rasa rindu, sakit hati dengan cara begini. Menuliskan satu persatu, menumpahkannya hingga puas dan rasa-rasanya suatu saat aku ingin membunuhmu di sini sebagai usaha untuk membunuh rindu yang menyebalkan ini. Kau harus kubunuh dengan tega, yah rindu ini harus kubunuh dengan tega suatu saat nanti bukan hari ini. 


*Ending rindu akan segera menyusul, maka janganlah kau misuh-misuh karena bosan tentang rindu yang selalu tumpah ruah di sini. Bukankah sudah kubilang, aku juga manusia normal seperti kalian yang tak kan absurd selamanya. hahahhaha...


Yogyakarta, 30 September 2016.

Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar