Memoar lagu KKN

Aku kesal dengan waktu
yang tak pernah berhenti bergerak, barang sejenak
agar kubisa  menikmati tawamu
ingin ku berdiri di sebelahmu
menggenggam erat jari-jarimu
 mendengarkan lagu Sheila on 7 seperti waktu itu
saat kau di sisiku......
Dan tunggulah ku disana memecahkan celengan rinduku
berboncengan denganmu mengelilingi kota
menikmati surya perlahan menghilang...
hingga kejamnya waktu menarik paksa kau dari pelukku..
lalu kita kembali menabung rasa rindu saling berkirim do'a sampai nanti sayangku.... 

Lagi-lagi aku masih selalu bersenandung dengan lagu yang dinyanyikan oleh Fiersa Benari ini. lagu kenangan pas KKN. Kau pasti mengira aku lagi rindu sama kekasihku kan? weeee mari kuceritakan sedikit kisah tentang mengapa lagu ini masih sering kuputar berkali-kali. Saat itu aku berasa jadi manusia paling ngenes sejagad raya. gimana nggak coba? hampir semua teman KKN ku disambangi oleh kekasih mereka masing-masing. hikss hikss poskoku jadi keseringan menerima tamu, yang tidak lain tidak bukan kekasih mereka. lah aku? aku di sini masih berstatus single yang belum ditakdirkan untuk ketemu jodohku :( ketika mereka mulai kencan satu-persatu ke kota bareng pacar mereka, aku harus mengakui bahwa jomblo itu menyedihkan kawan. Lagu ini kunyanyikan sendiri di pojokan kamar dengan suara yang nyaring kayak lagi marah-marah pada Tuhan ahahhahahah. Rindu banget sama belahan jiwa yang entahlah siapa yang beruntung mendapatkan hatiku wkwkwkwk. Kebetulan usiaku yang paling muda di antara mereka jadi wajar saja jomblo mungkin begitu pikir mereka. Apalagi kalau malam-malam sebelum tidur, waaah pada sibuk nelpon pasangan masing-masing. dan aku?? aku sibuk sendiri dengan duniaku berharap mata ini segera lelap.
Malam ini kuputar lagi lagu itu untuk mengingat sebuah memoar KKN yang sempat terlupakan sejenak. ada rasa rindu yang menyeruak, sebuah rindu yang sudah lama terbungkam meski seharusnya bisa saja kami mengagendakan satu pertemuan khusus, berhubung kami masih berada di satu atap yang sama: Kampus UII. tapi tetap saja rasanya memang berbeda guys....aku belum bosan teriak di kamar sendirian meski aku sadar suaraku fales, makanya teman kamarku jadi ngungsi ke kamar sebelah hihiiii.....
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar