I'm a big big girl
in a big big world
it's not a big big thing  if you leave me
but i do do feel
that i do do will
 --------Miss You Much------
I can see the first leafs falling, it's all yellow and nice
it's so very cold outside
like the way i'm feeling inside......
outside it's no raining  and tears are falling from my eyes
why dit it have to happen?
why did it all have to end?


Rindu itu semacam nyanyian.........
 Nikmatilah!

Ketika perasaan rindu membuncah, terkadang seseorang berasa menjadi gila seketika, sebagaimana aku menyanyikan lirik-lirik di atas. Nyanyi sambil teriak-teriak dengan botol parfum yang biasa kujadikan mike biar suaraku nyaring, tak peduli orang-orang di kamar tetangga sebelah lagi pada tidur.  Bernyanyilah untuk mengekspresikan segala perasaanmu....  lalu menangis karena benar-benar rindu yang pada akhirnya terlelap dalam keadaan air mata masih mengalir dengan derasnya dari pelupuk mata yang entah berapa lama sudah terpejam......
Terkadang perasaan bahwa aku ini masih hidup sudah tak ada bedanya dengan kematianku. kenangan demi kenangan benar-benar menghantuiku.... dan rasanya kepala ini mau pecah ketika aku sudah tak bisa mengendalikan rasa sakit hati yang bercampur rindu tiba-tiba menyerangku. Sakit sekali, tapi aku bisa apa? menguraikan sedikit demi sedikit lewat tulisan macam ini cukup mengobati gejalanya bukan sakit yang sebenarnya.
Seringkali aku bertanya-tanya kenapa Tuhan pernah mempertemukan kita jika pada akhirnya tidak akan ada lagi sebuah pertemuan? Jika endingnya kita kembali menjadi aku dan kamu. Seringkali aku menemui Tuhan hanya untuk mempertanyakan hal-hal tak penting semacam itu....
Aku sukses bertahan hidup diantara kenangan, rasa rindu, sakit hati dengan cara begini. Menuliskan satu persatu, menumpahkannya hingga puas dan rasa-rasanya suatu saat aku ingin membunuhmu di sini sebagai usaha untuk membunuh rindu yang menyebalkan ini. Kau harus kubunuh dengan tega, yah rindu ini harus kubunuh dengan tega suatu saat nanti bukan hari ini. 


*Ending rindu akan segera menyusul, maka janganlah kau misuh-misuh karena bosan tentang rindu yang selalu tumpah ruah di sini. Bukankah sudah kubilang, aku juga manusia normal seperti kalian yang tak kan absurd selamanya. hahahhaha...


Yogyakarta, 30 September 2016.

Eva selalu punya cerita, kali ini hanya sekilas mengenai kakakku yang di Malang. Hari ini aku sempatkan ngorat-ngoret di tengah pekatnya malam untuk mengoceh "selamat ulang tahun untuk kakakku yang berada di Malang sana". Do'aku sederhana ga banyak, semoga jodohmu segera tiba. well, itu saja. 

Jika ada yang bertanya "Eva punya saudara cowok?" maka dengan lantang aku katakan iya. Salah satunya adalah dia yang hari ini merayakan hari menetasnya untuk memasuki usia seperempat abad. jiahahahaha. Sesosok lelaki berhidung mancung mungil (sumpah, ini yang bikin iri !), kulit sawo matang, agak imut untuk ukuran cowok, dan yang pasti sesosok makhluk Tuhan yang paling ramah. 

Aku belajar beberapa hal darinya. Pertama, jadilah pendengar yang baik. Sudah bukan hal baru lagi jika orang yang mengenalku mengatakan sesosok gadis heboh dimanapun aku berada. Bahkan saat aku menjalankan sebuah profesi menjadi tempat curhat orang lain. Itu sebuah profesi loh, karena tak semua orang layak menjadi tempat curhat :) Dia mengajariku bagaimana menjadi pendengar yang baik. Sungguh, ini tidak mudah. Karena hampir setiap orang selalu merasa dirinyalah yang berhak berbicara, dan sulit sekali untuk menjadi pendengar. Dia salah satu orang yang kukenal sebagai pendengar yang baik untuk kau menumpahkan apapun padanya... justru kadang merasa bersalah, kenapa pula aku harus curhat padanya (hahahhaha).

 Kedua, Positive Thinking. Jujur saja, berada di dekat orang yang hobbynya berpikir negatif melulu... itu agak menyebalkan. Semisal, aku yang cenderung lebih akrab dengan teman lelaki dibandingkan dengan teman perempuan lalu ada seseorang yang menganggap teman lelaki tadi sebagai kekasihku. Kamu kebayang kan kalau misalnya aku punya teman lelaki sebanyak 8 orang maka itu artinya aku punya 8 kekasih. Nah loh? Itu kan menyebalkan sekali.... Atau, saat orang tuamu punya aturan ketat mengenai lingkup pergaulanmu. Kamu sama sekali tidak boleh pacaran, tidak boleh punya hubungan dengan lelaki siapapun. Sementara kamu ingin seperti temanmu yang punya banyak kenalan sana-sini, relasi luas, dan yang pasti dengan mudahnya kau menemukan seseorang yang mungkin bisa memikat hatimu. Tapi andai saja mau berpikir positif, sebenarnya beruntunglah kamu yang memiliki orang tua seperti itu, karena dia tak mau kamu tersentuh sedikitpun oleh hal-hal yang bisa jadi akan menjerumuskanmu (kata dia waktu itu...... ceilehhh aku masih ingat nih omongannya hahahha). Kakakku yang satu ini selalu saja menunjukkan padaku bahwa dalam hal tertentu, kita harus selalu melihat dari berbagai sisi untuk mengambil hal positifnya. 

Ketiga, Bersikap ramahlah pada siapapun. Ini nilai plus yang dimiliki dia, ramah pada siapapun bahkan pada orang yang baru sedetik dikenalnya, meski dia masih jomblo hahahhha. maapkan aku yah kak ngomong terlalu jujur.....

 Keempat, Tersenyumlah untuk orang yang pertama kali kau kenal. Kebiasaan burukku saat bertemu dengan orang baru biasanya cuek, dan selalu menampakkan muka judes yang masya allah baru sadar, duh jeleknya saya ini ahahahhaha. Dia juga orang yang terlalu sering menebar senyum pada siapapun, barangkali kalau kau cewek yang mudah baperan akan merasa dia menyukaimu. Padahal, memang orangnya yang terlalu murah senyum pada siapapun. Alhamdulillahnya aku bukan cewek baperan yang mudah tergoda oleh senyuman mautnya. 

Rasa-rasanya tidak cukup jika aku menulis tentang baiknya seseorang di sini. Maka semoga kebaikan yang ia miliki tak hanya tertular padaku saja, tapi juga bagi orang-orang yang sempat mengenalnya jauh lebih baik dari aku. Well, semoga Jodohmu segera tiba, dan aku adalah orang yang paling penasaran seperti siapakah gerangan jodoh saudaraku itu? ahahahhaha .


Kita pernah menuliskan cerita bersama. Tentang sepasang manusia yang tengah jatuh cinta karena Tuhannya. 
Tiada rindu yang tak pernah bertandang saat do'a mulai dilupakan. Berjuta-juta kali kita pasang muka semangat, cinta yang membara, do'a yang senantiasa terkata... Tapi lagi-lagi rindu memang hendak kita lupakan bergantikan do'a dengan penuh keikhlasan. 
Rindu kami benar-benar terlupakan berganti tunas rindu yang baru
 Rindu pada siapakah gerangan? Rindu pada Tuhan.
Tercipta luka sedikit demi sedikit di tengah-tengah cerita kita. Berdarah, bahkan semakin hari kian dalam luka itu. Kita pun sama-sama bertanya "Tuhan, hendak Kau apakan perasaan kami? jungkir balik memaksamu tanpa mengenal waktu untuk kau pertemukan kami di setiap penghujung fajar dan syurukMu. Dada kami lelah, menahan sesak yang sudah berminggu-minggu tertahan, berderu hingga kami memutuskan untuk menanggung perasaan saling merindu. Tuhanku, andai saja kau tak pernah mencipta cinta kasih sedalam ini, maka sanggupkan Kami atas kesabaran hadirnya sebuah perpisahan"....
Kamipun sama-sama paham, rindu memang butuh tenaga. Semacam apa? semacam sakitnya sebuah usaha melupakan, meski dalam kurun waktu yang tak terlalu lama.
Kau pun berkata, Jika kita memang saling merindukan karena Tuhan, mari kita buktikan.... 
"Pesta yang kita rayakan malam ini adalah untuk menyambut bunga yang besok layu"
          Perkataan Omar Khaayam ini cukup benar. Sedih dan bahagia merupakan keniscayaan bagi kita. Karena yang namanya roda kehidupan itu selalu berputar. Jika kita dirundung sedih, maka sedihlah dengan kadar yang sewajarnya, pun ketika kita riang maka rianglah yang sewajarnya. Jangan terlalu membuang air mata secara berlebihan apalagi merayakan keriangan yang berlebihan. Namun hukum seperti ini tak berlaku untuk para pencinta. Mereka yang sedang dilandang cinta akan mengalirkan kadar air mata dan keriangan yang berlebih, lara tiada tara bahagia yang menggelegar... Tiada yang memikat kecuali apa yang dicintainya bahkan termasuk dirinya sendiri, baginya yang hidup dan yang "ada" hanyalah apa yang dicintainya.  Sedih mereka adalah luka yang begitu lebar, curam, dan mengerikan begitulah kata Cak Kus dalam bukunya Tafakkur di Ujung Cinta. Cinta di sini ditujukan kepada siapa? andai saja cinta menemukan alamatnya yang tepat maka cinta tak hanya mampu menggenapkan hidup yang ganjil dari seseorang, tetapi lebih dahsyat dari itu bahkan mampu "merubah pasir menjadi emas" kata Rumi. Cinta yang merasuk dalam jiwa seseorang akan mengubah hidupnya. Ketika cinta yang berbicara, maka seorang budakpun beralih derajat menjadi seorang raja. Bahkan sebaliknya, cinta juga yang bisa menghinakan derajat seorang raja.

Kesedihan semacam apa yang membuat seseorang begitu sengsara? yup, tersebab cinta. Tidak dapat dipungkiri sebuah sakit yang luar biasa jika seseorang yang kita cintai lenyap begitu saja tanpa jejak. Kita hanya bisa meratapi betapa menyedihkannya hidup ini. Sebuah perasaan yang tak terelakkan tersebab perasaan cinta yang Tuhan berikan, lalu dia menghilang ditelan bumi. Tak dinyana mata kita serupa sungai yang runtuh tanggulnya. Tidak ada yang bisa kita lakukan selain menyetel ulang rekaman riwayat kenangan kita di masa silam. Dengan langkah gontai, kita hanya bisa membayangkan betapa hidup itu memang sungguh penuh dengan kejutan. Bahkan dalam sekejap ketika perasaan bahagia tak terkira saat bersama dengan seseorang yang dicintai lenyap tak tersisa. Kita bahkan hanya bisa menatap lamat-lamat jejak langkah kaki kita dengan mengunjungi tempat yang pernah merekam hikayat kita. Berharap ada keajaiban yang Tuhan hadiahkan untuk kita agar bisa menemuinya kembali.

Sungguh jangan diherankan jika banyak acara bunuh diri tersebab dikhianati, ditinggal atau apapun yang menyakitkan perihal mencintai. Namun hal semacam itu tak kan terjadi pada seseorang yang memiliki iman. Yup, kuncinya adalah iman. "Satu hal yang bisa menyelamatkan kita dari kepedihan cinta hanyalah iman: bahwa setelah seluruh semesta ini berantakan menjadi puing-puing ia akan dipertemukan kembali dengan kekasihnya, dengan frekuensi kemesraan yang berlipat, atas perkenan Tuhan yang Maha Pemurah" begitu kata Cak Kus dalam pungkasan petikan "Mawar dan Cinta Dalam Saini KM"

*Tulisan ini hanyalah saduran dari buku Tafakur di Ujung Cinta karangannya (ust.) Kuswaidi Syafi'i pada petikan "Mawar dan Cinta Dalam Saini KM".
    Seorang guru sufiku pernah bercerita tentang dirinya bahwa waktu beliau masih muda, beliau menyukai banyak wanita. Bukan sesosok play boy yang suka tebar pesona, sungguh bukan. Beliau adalah santri tulen yang sedang mencari jati dirinya. Beliau mencintai lalu sakit hati, begitulah kira-kira ringkasnya kisah beliau. Bahkan terlalu banyak wanita yang didekatinya. Mau kuistilahkan sebagai pacar, rasa-rasanya kurang sopan. Jadi begini, beliau memang sengaja menyukai beberapa wanita untuk membuat dirinya patah hati. Berpindah dari satu hati ke hati yang lain. Wanita itu penuh inspirasi, begitulah beliau menganggapnya. Apa yang terbersit dalam benakmu dengan cara pikir seperti beliau? ada orang yang susah payah dengan sengaja bikin dirinya sakit hati... what wrong about him? Alasan satu-satunya adalah inspirasi. yup, dia menyukai seseorang untuk menemukan inspirasi, pun patah hati untuk meraih inspirasi. Katanya sih, ketika seseorang berada di titik terlemahnya, pada masa-masa yang sulit di situlah inspirasi, ide akan nongkrong dalam pikiran kita. Disitulah kita akan berada di istana pikiran yang penuh dengan jutaan ide. Lahirlah puisi-puisi romantis dari jiwa beliau. Well, satu pesan yang cukup mengesankan dari beliau adalah "Jatuh cintalah dan patah hatilah".


    Aku ini bisa disebut sebagai pengagum rahasianya, hahahhaha. bagaimana tidak? apapun yang beliau bicarakan mesti menarik. Hal yang paling mengerikan adalah, akupun pernah mencoba ramuannya untuk menemukan inspirasi. Aku jatuh cinta dengan seseorang. Well, aku benar-benar jatuh cinta dan seolah tenggelam dan terseret untuk masuk dalam hidupnya. Inspirasi itu memang pernah datang bertandang, bahkan aku pun pernah merasakan manisnya ide yang pernah kutumpahkan. Melayang di meja redaksi dan aku juga pernah tahu rasanya ditolak berkali-kali. Semua itu karena kamu. Bahkan aku menulis hingga saat inipun karena kamu. Ceracauku di sini, kembali hidup karena kamu. Sebuah inspirasi dari seorang guru yang benar-benar berpengaruh besar dalam hidupku. Mungkin kalian yang membaca tulisan ini akan mencibir bahwa tulisan-tulisan di blog ini lebih pantas dianggap sampah. Oke, aku akui yang kutulis memang hanya sampah yang hendak kubuang dari batok kepalaku.



    Aku sudah pernah mencoba ramuan guruku untuk mendatangkan inspirasi. Namun yang ada, aku betul-betul patah hati. Meski harus ku akui di saat rindu bertandang, maka aku harus segera minum air sebanyak-banyaknya untuk menggantikan air mata yang membanjir di pelupukku. Aku ga mau lah sakit cuma gara-gara dehidrasi yang disebabkan oleh tangisan alay bombay. Lebay yah?? yah memang.  Tapi aku tak pernah bermain-main soal perasaan. Seperti halnya guruku mencintai, lalu sengaja bikin diri sakit hati karena putus. Oh tidak, jika berniat seperti itu berarti aku telah mencoba memainkan hati anaknya orang, lebih-lebih main-main dengan diri sendiri. Aku pernah jatuh hati karena memang jatuh hati dan tak semudah itu berpindah dari satu hati ke hati yang lain. aku ini tipe-tipe yang agak setia kok ahahahah. Salah satu alasan klasik mengapa tulisanku penuh bumbu-bumbu rindu yah karena itu, aku jatuh hati karena Allah yang dengannya, inspirasi benar-benar datang seperti kata guruku. Inspirasi yang datang adalah bonus dari Allah, karena mau seberapa jatuh aku menyukai maka tak kan habis kutuliskan di sini. Yah aku jatuh hati karena Allah. Perihal tentang jatuh hati dan rindu, aku tuliskan sedikit lagi di sini (rindu lagi?? ga bosen kali yah..... ahahhaha).



Kau tahu sakitnya rindu? ah, pasti kau tahu. Bagaimana mungkin seseorang di zaman canggih seperti ini tak kenal sakitnya rindu? sakitnya lebih parah dari sakit maagh, atau bahkan sakit typus. Serius!! Kalau udah kambuh nih sakit, kau bakalan kuat puasa berhari-hari tanpa makan sesuappun nasi. Bahkan parahnya lagi, kau sudah tak mengenal bagaimana nikmatnya tidur yang lelap dan bermimpi indah. Kalau sudah kambuh, kau memang layak disebut sebagai pesakitan. ngeri deh pokoknya. muka kusut tak terawat, bahkan kau bisa jadi tak peduli orang-orang di sekitarmu. Yang ada dalam benakmu itu hanya orang yang kamu rindu, bahkan dirimu sendiri seolah bayangan semu. Nggak kok, aku bukanlah Syeikh Siti Jenar yang akan mengatakan "ahad, ahad, hanya dirimu yang ada," karena apa? boleh jadi kalau sudah menderita pesakitan rindu aku sudah hidup setengah sadar setengah tidak, yang ada cuma kamu. Aku bahkan masih ingat bahwa sejatuh cinta apapun aku pada seseorang, maka tak mungkin aku menghilangkanNya dari sudut hatiku. Mungkin ini alasannya aku masih hidup dengan nyaman dan damai, bahkan saat aku menderita rindu (wkwkwkkw alay ). Seseorang pernah berkata padaku "Rindu itu berat, kamu tidak akan kuat biar aku saja yang merindu. kamu jangan" ahh alay banget pikirku saat itu. Tapi begitu aku mengalaminya, aku bahkan tak akan pernah mengatakan kalimat seperti itu pada siapapun.



    Rindu itu menyebalkan, bahkan cenderung kurang ajar. Dia selalu bertambah dan bertambah tanpa tahu rasanya berkurang. Terkadang meski aku sadar begitu menyebalkannya rindu, akupun dengan sengaja menciptakannya. Menahannya berlama-lama dalam diriku. Aku sengaja menciptakan sakit, patah hati berkali-kali hanya karena satu alasan. Yah benar, back to the fisrt statement, Inspirasi.Tanganku tak selihai beliau melahirkan banyak karya-karya yang bikin hati begidik kalau membacanya. Aku cuma sedikit belajar dari beliau, mencoba mengorat-ngoret dan menumpahkan apapun yang ada di benak. Jujur saja apa yang dikatakan guruku itu benar, bahwa ketika kita berada di titik terendah sebagai sesosok ciptaanNya Tuhan, maka terkadang di situ banyak ide dan inspirasi bermunculan. Hanya masalahnya adalah bagaimana kita mampu mengikatnya dan mengemasnya dengan baik. Aku sih jelas masih belajar, jadi kau boleh mencibir tulisan penuh kealayanku di sini hahahhaha. 



    Well, aku jatuh cinta dan benar-benar tenggelam dalam euforia asmara. Tetapi tidak hanya inspirasi yang pernah muncul, perubahan, dan rasa-rasanya hidup ini terlalu indah untuk kau nikmati sendiri tanpa merasakan asyiknya mencintai seseorang.....maka jatuh cintalah!. 



Selamat menemukan inspirasi yang jauh lebih dahsyat dari sebatas euforia mencintai. :)



Yogyakarta, 24 September 2016
Aku kesal dengan waktu
yang tak pernah berhenti bergerak, barang sejenak
agar kubisa  menikmati tawamu
ingin ku berdiri di sebelahmu
menggenggam erat jari-jarimu
 mendengarkan lagu Sheila on 7 seperti waktu itu
saat kau di sisiku......
Dan tunggulah ku disana memecahkan celengan rinduku
berboncengan denganmu mengelilingi kota
menikmati surya perlahan menghilang...
hingga kejamnya waktu menarik paksa kau dari pelukku..
lalu kita kembali menabung rasa rindu saling berkirim do'a sampai nanti sayangku.... 

Lagi-lagi aku masih selalu bersenandung dengan lagu yang dinyanyikan oleh Fiersa Benari ini. lagu kenangan pas KKN. Kau pasti mengira aku lagi rindu sama kekasihku kan? weeee mari kuceritakan sedikit kisah tentang mengapa lagu ini masih sering kuputar berkali-kali. Saat itu aku berasa jadi manusia paling ngenes sejagad raya. gimana nggak coba? hampir semua teman KKN ku disambangi oleh kekasih mereka masing-masing. hikss hikss poskoku jadi keseringan menerima tamu, yang tidak lain tidak bukan kekasih mereka. lah aku? aku di sini masih berstatus single yang belum ditakdirkan untuk ketemu jodohku :( ketika mereka mulai kencan satu-persatu ke kota bareng pacar mereka, aku harus mengakui bahwa jomblo itu menyedihkan kawan. Lagu ini kunyanyikan sendiri di pojokan kamar dengan suara yang nyaring kayak lagi marah-marah pada Tuhan ahahhahahah. Rindu banget sama belahan jiwa yang entahlah siapa yang beruntung mendapatkan hatiku wkwkwkwk. Kebetulan usiaku yang paling muda di antara mereka jadi wajar saja jomblo mungkin begitu pikir mereka. Apalagi kalau malam-malam sebelum tidur, waaah pada sibuk nelpon pasangan masing-masing. dan aku?? aku sibuk sendiri dengan duniaku berharap mata ini segera lelap.
Malam ini kuputar lagi lagu itu untuk mengingat sebuah memoar KKN yang sempat terlupakan sejenak. ada rasa rindu yang menyeruak, sebuah rindu yang sudah lama terbungkam meski seharusnya bisa saja kami mengagendakan satu pertemuan khusus, berhubung kami masih berada di satu atap yang sama: Kampus UII. tapi tetap saja rasanya memang berbeda guys....aku belum bosan teriak di kamar sendirian meski aku sadar suaraku fales, makanya teman kamarku jadi ngungsi ke kamar sebelah hihiiii.....
Jika sedari kemarin, isi rumah laba-labaku hanya persoalan Rindu, cinta dan berbagai kemelowan yang lain mungkin kau perlu tahu bahwa bukan Eva namanya kalau tidak penuh keabsurdan dan kecengengan.. hahahahha. Oke... oke saat ini eva sudah merasa pulih dari sakit. kau tak perlu tahu sakit apa yang kualami? tersebab sakitku sudah nyaris menggerogoti seluruh tubuh dan pikiranku selama 3 tahun. wooooo pada akhirnya aku harus lantang bicara bahwa aku telah sembuh dari sakitku. Alhamdulillah. Orang bilang eva ini orangnya absurd, padahal dia mahasiswa kimia loh. KIMIA. kamu tahu kan kimia? yah bener yang biasanya terdiri dari orang-orang berkacamata, cerdas, muka jelimet kayak struktur molekul, tidak humoris,tapi aku ah aku hanyalah sesosok gadis absurd dan sama sekali tidak bermuka jelimet (menurut temankuku lohh, hikss hiks), nggak cerdas dan aku berkacamata.
Boleh kau bilang aku ini aneh dan membosankan, melulu bicara rindu dan cinta yang memang tidak pernah basi untuk dibicarakan setiap orang bahkan mungkin bumi sudah muak pada tema-tema rindu dan cinta. persoalannnya adalah, para pencinta kadang tak lebih dari seorang pesakitan yang merasa memang hidupnya hanya untuk dua hal tersebut. Okelah., cinta. Kau bosan kan jika lagi-lagi aku bicara panjang lebar tentangnya. Tapi tidak usah kau pungkiri, kau terlahir dari rahim cinta, hidup dengan cinta,makanya ga usah sombong dengan mengatakan "eva ini alay yah, melulu nulis tentang rindu. hakk itu ga cocok buat dia yang mengaku dirinya mahasiswa sains". Oke lah, semua orang berhak berkomentar, mencaci, menghujat sekalipun itu tak masalah bagiku. Toh, siapa yang punya hak mengatur seseorang harus berkata yang selalu baik? hihiii. 
Sebenarnya  blog ini hanyalah sebuah wadah untuk menumpahkan isi kepala seorang eva. Urusan orang lain akan marah dengan tulisanku, yah dipersilahkan. Kalau perlu sampaikan keluhan dan kritikmu ke semua akun media sosialku. Nih alamat emailku: evaedelweis.25@gmail.com. Nah loh?? ahahhaha. Berhubung isi blog ini kadang tidak karuan, tolong jangan mudah sakit hati atau langsung memblock list blog ini. Karena apa? karena tak selamanya aku akan seabsurd ini menshare tulisan. hahahahah

Ini kali kesekian aku singgah di kota Apel. Bertemu dengan orang baru setiap kali mampir. Kali ini hanya sekedar mampir gara-gara seorang teman yang memintaku kesana. Teman yang baru kukenal liburan kemarin. Menjadi sangat umum jika wanita suka belanja. Tapi aku, aku sungguh benar-benar tidak betah berada di pusat perbelanjaan dengan keramaian yang masya allah rasanya aliran darah dalam otakku berhenti mengalir. Kebetulan sekali teman tadi mengajakku kesana. Tanpa perasaan bersalah, aku meminta untuk pulang dan segera berlalu dari keramaian macam ini. Pikiranku pusing melihat deretan baju warna-warni yang begitu banyak. Jujur saja, aku memang bukan wanita yang stylis meski aku beralih tempat tinggal di perkotaan. Jangankan harus memusingkan diri harus make baju warna ini, make up yang begini bahkan bajuku saja semuanya ummi yang pilihin jadi aku tinggal make. Ribet amatlah kalau milih baju yang akan dibeli. pusing udah kayak gempa. aku lebay yah? emang. Liburan kemarin pun aku memilih untuk tidur saja saat teman ngajak ke Ramayana. Heii bukan tentang duit yang aku permasalahkan, tapi aku tak suka ke tempat belanja ditambah lagi jika terlalu ramai. ohh, rasanya.... oke, aku perlu minta maaf pada temanku yang satu itu, memaksanya harus pulang. Hingga akhirnya kami berada di lantai bawah pameran buku. wooooow mataku berkaca-kaca liat buku itu. ada beberapa buku yang kuincar di sana, tapi sayangnya aku harus berpuasa untuk tidak ngiler baca buku yang lumayan itu. hahahahha aku sudah berjanji pada diri sendiri, setelah aku tak punya urusan dengan segala administrasi kampus, aku harus segera mengunjungi toga mas di kota. woooo pokoknya harus hunting buku yang sempat bikin mataku iri setengah mati. Bye the way buku yang kau pilihin kemarin "Kamu Indonesia Banget Kalau....." itu cukup menarik. Terkekeh sendiri di pojokan asrama dan ah, ini tawa yang mahal loh. hahahahhaha. Kukira selera humorku begitu jelek, tapi yah kau harus membacanya dengan tenang dan senyaman mungkin. Bahasanya sih sederhana, banget malahan, tapi aku tak perlu malu untuk sekedar ngakak sendirian bacanya. Ada beberapa argumen yang begitu nyata adanya dan aku harus menyetujui apa yang Berit sampaikan di situ. Semisal orang Indonesia yang begitu tabu pada alkohol tapi dengan tenangnya merokok di kereta, bus bahkan di depan anak-anak. Karena aku benci perokok, sekalipun ayahku sendiri adalah perokok.


Ini hari kedua setelah aku mudik ke kota Gudeg. Judes sekali lah pokoknya orang yang kutemui pertama kali hahahahha. Banyak hal yang kuambil dari orang ini. Judes, ah yah siapa yang suka dengan orang yang judes? aku kira nggak akan betah kamu berteman dengan sosok yang seperti ini. Tapi ingat, orang lain yang pernah hadir dalam hidup kita, adalah guru. Yah, kita bisa belajar dari orang judes untuk bersikap ramah pada siapapun. Kita memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan. Aku sebenarnya juga agak judes pada orang-orang tertentu yang mungkin agak menyebalkan untuk kusodorkan sebaris senyum termanisku. Namun, aku tak suka diriku dulu yang seperti itu. Aku mulai belajar untuk memasang senyum manis demi melihat senyum orang lain atau menikmati keramah tamahannya hingga aku menemukan beberapa teman baru dalam sekejap. yah, senyum paling tulus kuberikan pada siapapun yang berada di sekitarku termasuk orang yang dianggap tak waras di jalanan. Dari sebaris senyum, aku memperoleh kebaikan seseorang. Daripada kau bersikap judes dan seolah memandang rendah orang lain, yang suatu saat nanti orang yang kau judesi, yang kau pandang rendah telah menjadi sesosok manusia yang tak hanya manusia yang memuliakan pun juga Tuhan maka yang kau dapat hanyalah rasa malu. Malu jika kita pernah judes pada orang lain, tau-tau kau butuh bantuannya. kau pikir sikap judes itu ga menjengkelkan? ga bikin sakit hati? ahh yah sudahlah, aku hanya berbicara panjang lebar tentang ketidaknyamanan rasa judes yang kuperoleh pertama kalinya setelah memasuki tangga pertama. 


Jangan menyakiti orang lain.
Karena kita tidak tahu masa depan. Boleh jadi, orang2 yang kita pandang sebelah mata hari ini, ternyata besok lusa kita minta bantuan padanya. Orang2 yang kita tinggalkan hari ini, kita sakiti hatinya, ternyata besok lusa kita hanya bisa menatap dari kejauhan, menyaksikan betapa hebat dirinya.
*Tere Liye