Bagaimana cara memberitahumu soal rindu? Bahkan meski setiap kali angin berhembus membawa salamku, tak pernah kau hiraukan. Apa cara yang tepat untuk memberitahumu tentang gemuruh di dada seorang manusia sepertiku? Mungkin aku memilih menyerah untuk menggapaimu. Biarlah aku saja yang seperti ini, mengusap pilu air mata yang bermuara padamu. Terlepas kau pura-pura tidak tahu atau memang tidak pernah tahu, aku benar-benar menyimpannya untukmu. Sepotong rindu yang tak lekang sebab waktu. Siapa tahu esok hari, bilik hatimu masih menyisakan ruang kosong untukku.
Catatan Eva Edelweis, Yogyakarta 19 Februari 2017.
0 komentar:
Posting Komentar