Tanpa judul

Apa kabar cinta? Masihkah kau di sana?
Beberapa hari terakhir aku hanya bisa mengingat apapun yang berhubungan denganmu. Lantas, apa hanya aku yang menolak lupa? Cinta, kadang aku bingung menghadapimu. Aku bingung apakah kau benar-benar masih di sana? Atau kau semakin samar dari pandanganku. Cinta, barangkali aku tak bisa menyalahkan siapa-siapa untuk menuduhmu yang memulai duluan atau aku yang duluan memberikan sebuah pengharapan. Tapi yang pasti, jangan jadi pengecut untuk menetap di hati seseorang. Kalau kau ragu, setidaknya kau berpikir ke masa sebelum kita sama-sama tidak saling mengenal. Kau pernah bilang, meraih hatiku kau butuh waktu dan usaha yang tak sebentar. Lalu, apakah ketika kau telah berhasil menggenggamnya lantas kau pergi begitu saja? Setidaknya kau harus pamitan denganku cinta. Kau harus beri alasan kenapa beberapa akhir ini aku merasakan sepi yang terulang kesekian kalinya. Tidak, aku tidak memaksamu untuk selalu ada. Tapi setidaknya telepati kita tak pernah putus meski sejauh apapun jarak yang memisahkan. Riuh angin di luar membuatku ketakutan. Pada suatu hari, angin akan menyampaikan ketidakmungkinan yang kusemogakan, ditolak Tuhan.
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar