Riuh....

Sebuah cerita klasik yang tak pernah kusampaikan.  Atas nama sebuah kedamaian.  Yah,  hatiku berhak berdamai dengan siapapun yang pernah mengusikku.  Berdamai dengan segala kondisi yang menekanku.  Kau cukup mengerti untuk tak melakukannya,  tapi dasar kamu yang memang begitu....  Maka aku bisa apa?  Berteriak?  Menangis?  Menyepi?  Menyendiri?  Yah,  itu yang pernah kulakukan.  Tidakkah kau sadari sikapku yang begini karena benci yang kubungkus dengan rapi. Perlukah aku berteriak mirip orang gila untuk membuatmu mengerti?  Ah sudahlah, kau tak kan pernah mengerti atau bahkan kau akan pura-pura tak mengerti.  Dulu,  dulu sekali ketika aku tak pernah berani beranjak dari zona nyamanku,  berlindung di bawah ketiak orang lain,  aku yang kau bidik menjadi sesosok manusia paling penakut,  gadis kecil yang tak pernah sanggup bicara dengan lantang.  Aku yang kau bidik menjadi sesosok manusia yang minim penglihatan,  dan kau,  yah kau seolah terlahir sebagai manusia paling perkasa,  paling berani tanpa sedikitpun mengecilkan diri,  paling tau segalanya. Segalanya tentang kamu seolah hal paling ajaib bagi orang lain tapi tidak untukku.  Yah itulah kamu.  Sesosok manusia paling menjengkelkan yang pernah kukenal.
Biarlah waktu yang berbicara, antara keinginanku dan Tuhan yang bersatu. Kulakukan yang kubisa,  termasuk merayuNya setiap waktu.

Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar