Molekul Rasa Untukmu
Ku
tatap kau di sebuah labirin hidup bernama cinta.
Tasbih dan dzikirku seolah menyatu
bagai seduhan kopi yang biasa ku nikmati.
Aku jatuh cinta, entah kapan itu
dimulai karena rasa yg menurutku
Sangat ajaib kini datang menghantar senyuman.
Namun, rasaku tak pernah kau peduli
Hanya serpihan doa di penghujung
malamku terus menggema
Hingga mungkin seolah kemunafikan
telah ku sandang karenamu.
Ku retas setiap kata seolah tak ada
dirimu,
Namun sungguh Tuhan maha membaca
segalanya
Antara aku, tangisku, pintaku dan
rinduku....
bergumul menjadi sebuah molekul
hidup serupa tanin dan kafein
Aku dan rasaku terpaut oleh waktu
yang tak ingin bersatu,
sungguh menunggumu untuk menghalalkan
hanya membuatku terbisu
layaknya natrium dan klor terpisah
oleh bening-bening hidro-oksi keluarga
Hanya rindu yg terus bertindih
tertahan di dada
Menyempitkan napas seketika sadar bahwa
bersamamu adalah mimpi “berbahaya”
Yogyakarta,
17 April 2015
0 komentar:
Posting Komentar