Allah...

hanya ketika aku mampu bersyukur, terus bersyukur tiada henti..
maka Insyaaallah semua akan baik-baik saja.
aku masih teringat dengan dokter yang kemarin memeriksa kesehatanku.. 
"mbak sering sesak nafas?, mudah sesak nafas.?"
kalau saja si dokter itu bukan hanya seorang dokter tapi psikolog, mungkin saat itu akan ku katakan kalau aku tak pernah sesak napas.. hanya saja dadaku yang selalu merasa sesak dengan segala keadaan.. sesak dengan kejadian yang ku alami.. 
ahh aku mungkin bukan perempuan yang beruntung Tuhaan.. tentang rasa ini... entah berapa kalinya aku merasa ada yang sakit, sesak dan yah berakhir dengan air mata. 
ku coba tahan kuat-kuat... lalu berupaya menjadi gadis yang tegar tanpa menangis...
 meski kata tegar bukan berarti bebas dari air mata sama sekali.. 
aku hanya ingin tuangkan apa yang ada di pikiranku.. kekalutanku, bersama deringan rindu yang semakin hari semakin membuncah..
kenapa melulu rindu? yah andai kau tahu perjuanganku untuk melupakan adalah sesuatu yang memberatkan, ibaratnya orang yang sedang berdiet dipaksa untuk berhenti dari kebiasaan makan banyak. aku hanya tak punya teman yang tepat untuk ku bagi, aku punya tuts keyboard dan sebuah lap top yang terus-menerus ku tumpahi dengan semua apa yang ada dalam benakku. kalau saja dia manusia, mungkin dia lelah bersahabat denganku, yang terus-menerus ku ajak dia berbicara tanpa mau berpikir dan merenung sendiri. 
rindu yang lebih kejam dari belati... aku sudah berjuang habis-habisan untuk melupa, tapi kenapa kau balik lagi? bahkan meski sekedar mengatakan "good sleep" .aku pun masih tau bahwa terkadang kau masih sering mengintip time line ku kan? mengintip berbagai hal yang ku tulis di sosial media yang entah kenapa aku terlalu rajin untuk menuliskan status-stautus yang menurutku terkadang lebay untuk ku publikasikan...
sedari tadi aku hanya menceracau ga' jelas tanpa lelah, yah layaknya kaset rusak yang jelas tak layak pakai, aku hanya ingin menumpahkannya disini.. meski aku tau, tulisan ini entah kapan akan kau baca akan kau intip.. yah bagaimana mungkin aku bisa menghilang jika kau terus-menerus seperti ini seakan aku gadis yang kau tawan dalam penjara hatimu...
menuliskannya disini sedikit membuatku lega dan serasa berkurang apa yang ada di pikiranku tentang kamu...  aku hanya mampu tersenyum kala membaca tulisanmu yang menyebutku sebagai sahabat... yang begitu merindukanmu, atau aku yang terlalu PD, karena belum tentu yang kau maksud disitu aku bisa saja orang lain... dan yang lebih menyakitkan adalah ada nama seseorang yang kau tulis dengan jelas.. saat itu seolah jantungku berhenti memompa.. aliran darah ini terhenti dan membeku.  ku kira itu aku, tapi ahh eva itu terlalu PD sementara andai kau tau, kamu lah yang berkeliaran di pikiranku, berkelana di seluruh perasaanku, menjadi tranding topik di setiap tulisanku... 
aku ingin pergi, dan mencoba membuka dan memulai hidup baru, meski disana ada yg menungguku.. menungguku dalam gigilnya, tapi Tuhan mungkin juga aku yang seolah mengujinya, membiarkannya kedinginan dalam perasaanku.. membiarkannya tanpa menggantungkan harapan yang jelas-jelas akan mencekiknya suatu saat nanti...
menulis disini seolah aku menuliskan sebuah skenario Tuhan yang ditulis kembali olehku, bercerita tak karuan, menulis sembarangan hanya untuk menghilangkan rasa pilu yang terus-menerus menyiksaku.  tap kenapa hati ini masih gundah ? masih belum tenang? aku udah capek nulis dari tadi mengetik satu demi satu tanpa ku lihat layar... dan yah keadaan yang seperti ini terkadang membuatku begitu lancar tangan ini menari diatas keyboard...  hoaammmm  sekarang saatnya aku move on.. sudahlah masalah perasaan biar saja ku nikmati tanpa harus seperti ini, seolah dunia kiamat hanya karena perkara kecil tentang cinta. masa depan jauh lebih penting dan aku sudah berjanji akan menggapai seluruh impian ku mulai saat ini.. let's go to next best future.
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar