Tanpa peduli aku terlalu sibuk dan jenuh dengan
Tugas-tugas kuliahku yg makin hari makin bertambah
Tapi Tuhan, aku tau bukan cinta yg datang waktu itu menawarkan rasa manis dari sepatnya hidupku.
Bulan muharram telah datang menjemputku, mewarnai hari-hariku, dan kedatangannya telah merubah segalanya. Awalnya aku tak peduli, karena kalau boleh jujur aku tak ingin mencintai siapapun yg belum halal bagiku. Tapi Tuhan lagi-lagi kau uji imanku, untuk tahu seberapa besar aku mencintaiMu dibandingkan makhlukMu. karena aku manusia yg terlahir karena cinta, tak mampu menepis rasa gelisah yg mengambang dalam hati. Kata-kata romantis, hiperbolis dia lontarkan di depanku. Sekuat apa hati wanita yg tak kan luluh mengalahkan Rabiah? Namun aku hanya terenyuh pada bait-bait yg ia cipta untukku. Hingga satu tahun telah berlalu.. ku pikir kau akan benar-benar menjadi seorang "LELAKI"ternyata tidak, hatimu tak seutuhnya yakin kalau aku dan kamu bisa menjalankan sebuah komitmen. Aku terlalu percaya diri bahwa kamu bisa bertanggung jawab dengan untuk mengobati sedikit lukaku.. Yah luka yg kau cipta, berdarah sepanjang malam hingga aku lupa kapan terakhir kali aku nyenyak dengan tidurku tanpa bayangmu yg masuk dalam memori malamku.
Entah kapan semua begitu jelas, bahwa tak ada satupun yg mendukung kita. Fitnah itu membuatku sadar, bahwa tenyata kita berada di jalan yang salah. Mestinya aku ikuti arah hidup keluargaku tapi mungkin inilah yang namanya takdir. Seberapa kerasnya kita menolak yah kita tetap akan menjalaninya. Karena ku pikir mengenalmu bukan suatu penyesalan tapi sebuah pembelajaran hidup bagaimana aku belajar mendewasakan diriku.
0 komentar:
Posting Komentar