Menikah, bagiku perkara paling sakral seumur hidup. Aku tidak pernah menginginkan masa laluku yang hitam kembali terulang. Jika kamu bertanya "kapan siap menikah" mungkin aku hanya bisa menjawabnya dalam hati. Sebuah keluarga bukan arena untuk coba-coba, aku mengumpamakannya seperti kapal kecil yang ada di tengah lautan lepas .. butuh perjuangan agar tidak oleng. Kau mengerti kan? yah tentu saja pernikahan butuh persiapan dan tidak semena-mena hanya mengandalkan cinta. Apalagi hanya karena ocehan mulut tetangga.
Aku pun butuh seseorang yang mencintaiku saat tua nanti. Seorang kamu yang akan menghapus luka lama yang tak pernah hilang dalam memori. Menurutku, keluarga adalah sebuah rumah cinta yang dipenuhi jutaan cinta di dalamnya.... Hanya ada cinta, tidak yang lainnya. Jika kamu tidak menemukan cinta itu di sana, barangkali ada yang salah dari keluargamu. Itu yang tidak kuinginkan.... Aku hanya ingin memberikan cinta yang lebih untuk seluruh penghuni rumah kita. Ketika aku menunda menikah, bukan berarti aku tak punya cinta tapi tabungan cintaku belum cukup untuk kubagi bersama.. Mungkin hanya cukup untuk membahagiakan diriku sendiri. Aku takut dengan kata-kata cerai, kekerasan dalam rumah tangga, ketidak puasan pada pasangan, tidak bahagianya anak-anak, kegagalan dalam membersamai keluarga, kegagalan mendidik anak... dan masih banyak hal yang kutakutkan..... aku sungguh takut.....mengertilah..aku cuma butuh waktu untuk berdamai dengan diri sendiri dan memaafkan masa lalu agar mata batinku bisa melihat dengan jelas ada banyak cinta di sekelilingku, termasuk dari kamu. Aku pun butuh waktu menyadari satu hal, bahwa aku pantas dicintai....
Kenapa aku menuliskan semacam ini di blog pribadi? biar kamu sabar menungguku sebentar saja..... sabar menunggu dalam hal yang pasti. Yakinlah, Tuhan tidak pernah salah menentukan takdir kapan kita bertemu dalam sebuah hubungan yang halal... :)
Yogyakarta, 16 Robiul Awal 1438 H
0 komentar:
Posting Komentar