Aku tak tahu mau mulai darimana. Hatiku sedang tak bisa diajak kompromi untuk sejenak beristirahat. Aku capek kau tau? Mana mungkin kau peduli. Siapalah aku yg tak ada setitikpun namaku dalam doamu. Kau tuh seperti hantu datang tiba-tiba dan pergi sesuka hati. Kau pikir hatiku halte bus? hatiku ini telah kau jadikan tempat pemberhentianmu..aihh kamu punya hati kan? Gimana kah perasaanmu jika di posisiku? Tapi itu dia bukan aku namanya jika abai begitu saja dengan kehadiranmu. Eitsssss tunggu dulu jangan kepedean. Aku bukanlah aku yang dulu yang hanya kamu yang tau bagaimana caranya meluluhkan aku yang begitu kerasnya, aku meleleh seketika jika kau yang ada dihadapanku. Tapi itu DULU yah aku yang sekarang adalah aku dengan hati yang baru. Sempat aku iri dengan mereka yang punya seseorang sementara kau memilikiku tapi aku tak memilikimu. Iri yang tak wajar untuk bocah bandel sepertiku. Aku belum terjatuh oleh tembakan siapapun yang pernah memanahku. Hanya dulu terpikat oleh sosok yang agak aneh menurutku dialah Al. tapi Al hanyalah bayang" masa lalu yang menginspirasi setiap tulisanku, yang menjadi muara rinduku bahkan karenanyalah sarang laba-labaku tak pantas ku tinggali. Ah kenapa aku bicara tentang Al? Yah biar aku tak lagi iri dengan mereka yang selalu bermesraan dengan "seseorang"nya. Selalu saja bibir ini basah dengan rasa syukur padaNya yang tak henti-henti ku dzikirkan di setiap langkahku kala aku melihat kawan sebayaku yang asyik sekali mengumbar kemesraan tanpa rasa malu. Tapi Al, adalah guru non honorer yang mengajarkanku banyak hal, tentang spiritual, yah ku pikir Tuhan ciptakan dia sebagai guru HIDUP ku. Mengenalnya adalah anugerah yang cukup besar bagiku. Karenanya aku selalu berbentur dengan ide dan lagi" muara rinduku masih tetap sama berujung do'a untuknya. kau hadir tiba-tiba entah darimana asalnya. Aku tak peduli kedatanganmu tapi entah angin apa yang kau bawa pernah aku terpikat denganmu sampai kau berhasil membuat mataku menghujan. Aku ingat, kala itu tepat hari ulang tahunku. Tapi kau, ah yahh kau terlalu acu, bahkan untuk sekedar mengucapkan sebaris doa pun enggan padahal jika kau tau saat itulah aku jatuh hati untuk kedua kalinya. Tapi yah karakter kamu dan aku adalah dua hal yang sangat berbeda, susah sekali menyambungkannya. Aku terjatuh dan terbangun oleh seseorang yg hadir setelahmu. Mudah sekali kau jatuh cinta, mungkin begitulah kalimat yang bersarang di benakmu.Tapi lagi" aku hanya jatuh hati tapi tidak benar" jatuh hati. Belum ada yang membuatku beralih dari Al. Al yang tak lagi disini di bumiNya namun do'aku meluncur deras untuknya.
Rinduku bertambah, entahlah kenapa ia tak mau berkurang sedikitpun hingga aku lelah seolah hidup dengan bayang-bayang yang jelas tiada aksaranya